Pahlawan di Masa Depan
Oleh Ketua Umum FKMB Malang 2015/2016 (Wahyu)

Hari ini ramai sekali orang-orang membicarakan tentang pahlawan. Mulai dari timeline Facebook, Twitter, Line, hingga blog pun ramai akan tulisan tentang pahlawan. Wajar saja karena hari ini tanggal 10 November, 70 tahun silam pada tanggal ini terjadi pertempuran besar di Surabaya yang membuat ribuan pasukan dan milisi Indonesia meninggal. Ribuan, ya ribuan. Indonesia di masa lalu kaya akan pahlawan, mungkin jumlahnya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Bagaimana dengan Indonesia di masa kini? Ada berapa jumlah pahlawannya? Apakah ada sejuta? Seribu? Seratus? Ada berapa banyak pahlawan diantara 200an juta penduduknya ini?

Lah bro, kan Indonesia sekarang ga lagi perang. Ya beda lah sama Indonesia dulu. Oh, jadi gelar pahlawan itu hanya pantas diberikan kepada mereka yang mati saat perang? Atau, juga kepada mereka yang punya kekuatan super seperti Gatot Kaca, Gundala, Superman, Captain America? Bagaimana dengan alm. Didi Petet, alm. Adnan Buyung, alm. Pak Raden? Mereka punya legacy atau warisan untuk Indonesia ini. Bagaimana dengan ayah dan ibu kita? Guru-guru kita? Bukankah mereka juga merupakan pahlawan? Ya, semua orang bisa menjadi pahlawan. Jangan menunggu Indonesia dijajah lagi baru kita berusaha untuk menjadi pahlawan. Jangan menunggu! Mulailah dari sekarang.

Jika kita sekarang ini adalah mahasiswa, maka  jadilah mahasiswa yang memiliki peran positif sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force. Jangan jadi mahasiswa yang perannya merusak, ngerusuh, ngotorin, dan mencaci. Lalu, ketika lulus nanti, jadilah lulusan yang berguna bagi tanah air ini maupun dunia. Ketahuilah bahwa kita ini adalah calon-calon pahlawan di masa depan. Kita akan berhasil menjadi pahlawan atau tidak, tergantung pada diri kita sendiri. Bukan tergantung pada orang tua, presiden, atau teman kita. Kita lah yang menentukan tujuan atau arah hidup kita, kita lah yang benar-benar mampu memimpin diri kita sendiri, usaha kita lah yang dapat membantu kita, bukan orang lain.

Dan ketahuilah bahwa sebenarnya bangsa ini masih "dijajah". Indonesia di masa depan membutuhkan banyak pahlawan untuk melawan para "penjajah" itu yang semakin kuat seiring berjalannya waktu. Para pahlawan yang akan berjuang bersama-sama untuk Indonesia di masa depan bukanlah mereka yang tinggal tersisa nama dan kebaikannya, bukan mereka yang usianya sudah tua, dan bukan mereka yang sekarang ini duduk di kursi kerja dengan santainya tanpa peduli nasib bangsa. Para pahlawan itu adalah aku, kamu, dia, kalian, mereka, kita semua yang sekarang masih duduk di bangku kuliah atau sekolah.

Jadi, jangan pernah menyerah, teruslah semangat berjuang untuk mencapai mimpi-mimpi itu dan bela lah selalu negeri ini. Ingat, kita semua adalah calon-calon pahlawan di masa depan. Kita adalah saudara seperjuangan, kita tidak terlahir untuk saling bermusuhan. Kita adalah generasi muda Indonesia yang mungkin saja membawa perubahan. Bendera kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya, ada di tangan generasi muda.

Semoga saja aku dan kalian semua masih hidup dan masih berdiri tegap ketika bendera itu berkibar tinggi. Sampai berjumpa di masa depan, tetaplah hidup, teruslah berkarya dan raihlah prestasi sebanyak mungkin. Ayo berjuang mewariskan Indonesia yang lebih baik demi anak cucu kita! Hidup generasi muda Indonesia!